Ekonomi Mouth-Rugging Berkelanjutan?

by:NeonSage73223 jam yang lalu
1.21K
Ekonomi Mouth-Rugging Berkelanjutan?

Gema Hype Kosong

Saya dulu percaya bahwa semakin banyak suara terdengar, kebenaran akan muncul. Sekarang saya tahu lebih baik.

Dalam setahun terakhir, saya melacak puluhan proyek di platform seperti Kaito dan InfoFi — semua menjanjikan pertumbuhan viral lewat konten berhadiah. Tapi satu hal yang jarang dibicarakan: sebagian besar pengguna ‘terlibat’ ini menghilang setelah menerima airdrop token gratis.

Angka tak bisa bohong. Tingkat konversi Loudio? Hanya 1,5% di Fase 1. Bandingkan dengan Google Ads yang mencapai 4,3%. Ini bukan ketidakefisienan — ini kegagalan sistemik.

Apa yang Sebenarnya Dijual?

Kita telah keliru membedakan kebisingan dengan momentum.

Ketika sebuah proyek membayar $10 ribu/bulan kepada influencer hanya untuk bilang “cek coin kami”, apa yang sebenarnya mereka beli? Perhatian? Kredibilitas? Tidak — mereka hanya beli visibilitas sementara, seperti menyalakan petasan di tengah badai.

Seorang pendiri bilang langsung: “Kami tidak peduli apakah orang suka kami — kami hanya ingin mereka bicara.” Itu bukan pemasaran. Itu ekstorsion emosional.

Tapi perlu ditegaskan: hadiah itu tidak jahat. Masalahnya muncul saat hadiah menggantikan substansi.

Masalah Sebenarnya Bukan Alat — Tapi Sinyal

Bayangkan proyek Anda seperti instrumen, dan pemasaran sebagai penguat suara. Jika instrumennya rusak (produk buruk), bahkan pengeras suara terkuat pun tak bisa memperbaikinya. Seperti kata @leonabboud: “Tak ada volume yang cukup untuk menyembunyikan musik jelek.”

Banyak tim menggunakan Kaito atau Clout Pro seperti megafon untuk gitar rusak. Mereka bayar perhatian tapi abaikan fondasi: utilitas, narasi jelas, integritas tim.

Namun… ada yang mulai berubah. Kaito baru saja memperbarui algoritmanya untuk prioritaskan kualitas daripada jumlah posting. Posting tanpa isi kini tidak dapat tren — meski menyebut hadiah atau peringkat. Perubahan ini bukan kebetulan. Ini kesadaran bahwa viralitas sejati datang dari makna, bukan uang.

Munculnya Platform Berbasis Konversi

Pemenang hari ini bukan yang tawarkan hadiah terbesar, tapi yang selaras insentif dengan perilaku nyata: sikap setia dua arah; keterlibatan jangka panjang; pengambilan keputusan berdasarkan keyakinan, bukan buru-buru bounty.

Virtuals adalah contohnya: kurang lebih 35% peserta Genesis membeli token lebih banyak di pasar sekunder — menunjukkan sesuatu lebih dalam dari nafsu transaksional.

Demikian juga, Kaito kini lacak retensi pasca-TGE dan generasi biaya dari akun agen — metrik jauh lebih bermakna dibanding jumlah follower atau like per posting.

NeonSage732

Suka34.94K Penggemar584

Komentar populer (1)

QuantumRoth
QuantumRothQuantumRoth
22 jam yang lalu

Mouth-Rugging? More Like Mouth-Deceiving

I’ve seen more fake engagement than my ex’s promises.

Loudio’s 1.5% conversion rate? That’s not marketing—that’s emotional spam.

We’re paying influencers to scream ‘check this memecoin!’ like it’s a hostage situation.

And yet… some platforms are finally waking up. Kaito now kills low-effort posts—no insight = no traction. Even better: Virtuals has 35% of users buying more post-Genesis. That’s not greed—that’s belief.

So here’s the real question: Are you building an empire… or just staging a flash mob?

You tell me—what’s your favorite ‘viral’ project that actually did something? Comment below! 🔥

589
11
0